Selasa, 28 Juni 2011

Rindu & Cinta

Cinta itu kamu.....,
dan takkan pernah berhenti aku bicarakan tentang kita
di hadapan ALLOH.

ALLOH memberi kita perasaan rapuh,
agar kita mampu memahami bahwa
kekuatan hati jauh lebih kuat untuk tidak bersedih.

Rindu adalah tanda hidupnya sebuah hati,
pun begitu saat terluka, kamu akan slalu membutuhkannya.
Dan...rindu kepadamu semacam rumah yang dihuni oleh sunyi.

Senin, 27 Juni 2011

SUATU SAAT, cinta itu pernah ada

SUATU SAAT, cinta itu pernah ada.
Dan aku melihatnya pergi tanpa sempat kucegah sama sekali.

Sejak itu, hari hari terasa sulit untuk dijalani.
Aku bahkan sulit untuk tersenyum pada bayanganku sendiri di cermin.
Karena saat itu aku tahu, hanya aku sendiri yang terlihat di situ.
Meskipun kedengarannya tak masuk akal,
sering aku berharap bisa membalikkan waktu.
Aku bahkan bersedia memberikan apa saja,
supaya bisa mengucapkan apa yang selama ini
terpendam begitu saja di hati.

Suatu saat, cinta itu pergi.
Menyisakan sejuta penyesalan karena tak cukup sigap
menahannya tetap berada di sini...........

LUV U HUNNIE BUNNIE

ALWAYS MISS U....... SO MUCH

Senin, 20 Juni 2011

KADANG... CINTA

KADANG, kita mencitai seseorang begitu rupa
sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain.
Membuat kita lupa untuk sekedar bertanya,
inikah sebenarnya cinta?

Seperti itulah dia, diam diam mencintai seseorang
dengan sangat dan menyimpan sakit tak berperi
sedikitpun dia tak berniat menyesali atau berhenti mencintai.

Bukankah memang begitu cinta seharusnya?
memberikan senyum untuk dia yang kita cinta
meski diam diam menumpuk sedih sangat banyak di dalam hati. Dia yakin, seperti itulah cinta.

Namun, saat semua berbalas,
Keraguan justru menjelma.
Seperti inikah cinta yang selama ini dia tunggu??

Kamis, 09 Juni 2011

The Miracle

Mengapa keajaiban kecil mempertemukan kita kembali…..
Saat tak semuanya meyakinkan diriku
Kau ucapkan salam
Semoga keselamatan dan kesejahteraan,
Kebahagiaan,
Ketenangan dan kedamaian
Melimpah bersama berkah kasih sayang dari Alloh kepada kita semua….
Klik…
Hati kita mengatakan satu kata
Menggetarkan
Emangnya kita sudah putus ?
Saat aku bilang
Aku tak pernah mengucapkan kata selamat tinggal
Aku menghilang tanpa kabar sedikitpun

Namun yang aku tak paham
Kemanapun aku pergi dan berpindah tempat
Tak pernah sekalipun aku tinggalkan gambar dirimu
Gambarmu selalu aku bawa untuk mengingatmu
Gambarmu selalu aku simpan di tempat yang baik
Hingga saat inipun
aku selalu dapat melihat gambarmu

Namun dari ceritamu…
Aku paham
Bahwa ternyata aku telah membuatmu
Jatuh dan harus tertatih untuk bangun kembali

Namun dari ceritamu…
Aku paham
Bahwa selama ini
Kau membawa hatiku kemanapun kau pergi
Kau menyimpan hatiku hingga kini
Terucap dari bibir mu apa cinta sesakit ini?
Kau tersiksa dalam rindu tak berujung
Kau coba mencari jejak diriku dalam kesunyian
Haruskah semua terpaksa menjadi kenangan?
Kenangan yang terasa pahit kala mengingatnya
Puisi mu begitu puitis..
Makna lisan mu begitu dalam..
Arti sikapmu begitu luas..
Kata hatimu begitu menghujam..
Tak mampu ku menatap..
Tak mampu ku berucap..
Tak mampu ku bersikap..
Hanya hati yang dapat menangkap dan merasakan..
Meski misteri belum juga tersibak..

Selalu ada dua sikap yang aku tangkap…
Kadang sangat romantis seromantis untaian nyanyian cinta…
Kadang cuek seolah tak ada apa-apa…
Entah makna apa yang tersirat…
Tak mampu sepenuhnya ku ungkap…
Sampai tak berani aku menafsirkanya…
Aku hanya hati yang mengikuti kata hati ku sendiri..
Ku akan mengalir seirama apa kata hatimu..
Bila hatimu masih mengetuknya ku akan ikuti kemanapun dia pergi..
Dan bila itu hanya fatamorgana….aku tetap akan mengiringinya.

akhirnya kumenemukanmu
ketika ragaku telah rapuh oleh waktu dalam pencarianmu
saat waktu telah meletihkanku dengan keputus asaan
aku telah menemukanmu
walau kini aku tak bisa milikimu dari segala kelemahanku
walau jauh di lubuk hatiku, diriku masih menginginkanmu
meski kini engkau bukan milikku
meski senyummu bukan untukku lagi
aku akan terus menjadi doa untukmu
waktu berlalu dan membuatmu melupakan diriku
dan ini telah terjadi dan waktu takkan terulang kembali
engkau masih kekasih dalam hatiku
bidadari bagi mimpiku..
nafas hidupku..
Tiap kali rindu menghinggapi benak fikirku, seperti rengkuhan temaram malam yang menyusup kebilik-bilik terkunci.
Hanya namamu yang kuteriakkan kuat-kuat, walau habis suara ini menjerit, walau tenggorokan kian kering berkerak.
Aku tahu engkau hanyalah buah mimpiku, karenanya aku titipkan rindu abadi untukmu.
Kurangkul erat bayangmu, karena dirimu bukanlah milikku.