“BERSYUKURLAH JIKA ENGKAU SUDAH DI LEVEL TERENDAH DALAM HIDUPMU, KARENA TIDAK ADA PILIHAN LAIN SELAIN UNTUK NAIK ”
Berawal dari perjalanan hidup ini ,
ku tempuh walau kadang suka
kadang duka
kadang benci
kadang rindu
kadang cinta
kadang jenuh
Semua kulalui demi meniti masa depan ku .
Ku tahu akan pahitnya kenyataan sehingga banyak yang ku rasakan
dan apa pun itu ku lalui dengan ketabahan dan kesabaran karena ku yakin ,
Tuhan ku akan memberi apa yang ku inginkan (kekuatan keyakinan dan do'a)
Tuhan memberi apa yang ku butuhkan (kekuatan usaha dan dzikir)
Hari ini ada yang bertambah dan ada yang berkurang.
Bertambah, ya aku bertambah tua.
Berkurang, ya jatah umurku di dunia ini semakin berkurang.
Orang bilang "menjadi tua itu pasti,
menjadi dewasa adalah sebuah pilihan".
Sebenarnya hari ini tidak ada yang spesial -
bahkan terbilang sama -
seperti hari - hari lainnya.
Hari ini tidak banyak teman dan rekan yang
memberi selamat ulang tahun,
Kembali aku merenung,
Kembali aku merenung,
38 (tiga puluh delapan) tahun.
Usia yang tidak lagi muda bagi sebagian orang,
Tapi ada perbedaan yang kurasakan dalam setahun terakhir ini.
Tapi ada perbedaan yang dirasakan juga oleh orang-orang disekelilingku.
Ada yang berubah...
Aku berubah.
Tapi ada perbedaan yang kurasakan dalam setahun terakhir ini.
Tapi ada perbedaan yang dirasakan juga oleh orang-orang disekelilingku.
Ada yang berubah...
Aku berubah.
Aku bersyukur karena pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Kusadari sepenuhnya... segala kehebatanku, kepandaian & kekuatanku, sudah tidak lagi berguna.
Pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Aku bersyukur, disaat ku tak mampu lagi...aku memilih kembali kepada Sang Maha Pemilik.
Kusadari kini,
Aku sebenarnya berada dalam sekolah yang disebut kehidupan.
Ada kalanya ujian itu datang, tidak lain untuk meluluskan aku naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Tak peduli usiaku,
Tingkatan yang lebih tinggi hanya bisa diraih dengan lulusnya aku saat ujian datang.
Jika anda belum lulus, setua apapun aku, aku masih belum naik tingkat.
Pilihanku,
Apakah aku akan lari dari setiap ujian yang menerpaku,
ataukah aku akan mencoba melewati ujian dengan mengandalkan kekuatanku sendiri,
atau aku akan melewati setiap ujian dengan di beri kemudahan bersama Tuhanku?
Kusadari sepenuhnya... segala kehebatanku, kepandaian & kekuatanku, sudah tidak lagi berguna.
Pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Aku bersyukur, disaat ku tak mampu lagi...aku memilih kembali kepada Sang Maha Pemilik.
Kusadari kini,
Aku sebenarnya berada dalam sekolah yang disebut kehidupan.
Ada kalanya ujian itu datang, tidak lain untuk meluluskan aku naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Tak peduli usiaku,
Tingkatan yang lebih tinggi hanya bisa diraih dengan lulusnya aku saat ujian datang.
Jika anda belum lulus, setua apapun aku, aku masih belum naik tingkat.
Pilihanku,
Apakah aku akan lari dari setiap ujian yang menerpaku,
ataukah aku akan mencoba melewati ujian dengan mengandalkan kekuatanku sendiri,
atau aku akan melewati setiap ujian dengan di beri kemudahan bersama Tuhanku?
Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah
diperhitungkan.
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi modal tapi tidak digunakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya.
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi modal tapi tidak digunakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya.
Demi Alloh, sesungguhnya semakin dekat ujung kehidupanku, Hisab semakin
nyata, dan sesungguhnya Hisab Allah amatlah berat, Smoga tak kusia siakan
nafasku, tak kusia siakan waktuku, Sesungguhnya Hanya Engkaulah tujuanku.
Perjalanan hidupku, menempuh alam dunia menghabiskan waktu, yang tiada lama.
Usia bertambah makin senja, tiada terasa tak tersadar. Semakin dekatlah ajalku.
Ya Alloh,…
Berilah aku kekuatan …
Berilah aku keyakinan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda dengan Bahasa yang santun...