Jumat, 14 Januari 2011

Entah....Arti Sebuah perasaan

Seiring berjalannya roda waktu
dupojok sebuah ruang sempit
lamunanku kembali ke masa lalu
mengungkap sebuah cerita indah
seakan membawaku kembali

begitu indah untuk diingat
bahkan teramat manis untuk dirasakan
semua seakan terlalu cepat berlalu
secepat waktu yang terus berputar

entahlah...
saat aku berpikir lain
untuk menjadikannya sebuah kenangan
suatu realitas bahwa perasaaan
akan selalu ada dekat dengan diri kita
dia tak pernah punya basa basi
atau istilah lainnya

saat ini akau mengatakannya jujur
kamu pun jujur tanpa basa basi
tanpa asa berat hati atau sakit hati
karena yang aku tahu hanyalah
kekecewaan yang sangat mendalam

Aku-pun menyadarinya
saat ini aku tak berdaya lagi
dan hanya bisa menutup wajah pucatku
dengan kedua telapak tanganku yang penuh
dengan keringat dingin
kamupun memakluminya sebagai suatu kesalahan
yang sangat atas ucapanku
tentang kekecewaanmu saat itu

itu masa laluku yang tak pernah berlalu
dihadapan wajahku yang kian memerah
aku pun pernah berusaha untuk meralat
kembali ucapan kekecewaan itu
karena ku tahu perasaan punya arti sendiri

namun harapan itu kian terhapus
aku hanyalah sebagian dari
kekesalan dan emosi dirimu terhadap
tingkah dan ucapan itu
aku hanyalah umpatan dan sumpah serapahmu
tentang sebuah keputusan yang belum jelas
dan tak lagi terlihat

mungkin bukan saatnya lagi aku
mengungkapkan jujur perasaanku
sebab tak mungkin lagi untuk diucapkan
dalam waktu yang hanya berselang saja
itupun masih dalam bayang keraguan
dan kebimbangan diriku padamu
hatimu telah tertutup untukku
untuk saat yang tak pernah ada batas darimu

hingga keputus asaanku terucap
dalam emosi yang teramat sangat
bahwa perasaanku akan kututup untuk
waktu yang sangat panjang
ku tak ingin memiliki hati yang lain
selain hatiku sendiri yang punya perasaan

perasaanku akan kujadikan menjadi yang egois
dan penuh akan kebencian orang lain
meski harus menerima resiko
yang sangat menyakitkan terhadap perasaan diriku

perasaan tak dapat dipermainkan waktu
ataupun keadaan disat kita sedang ragu sekalipun
dia bagai kawah yang setiap saat siap menyemburkan lahar
disaat gejolak ungkapan menyatu
dan memadukan antara emosi dan kesabaran

emosi kadang menjadi musuh
yang paling menakutkan dan sering kali
mengalahkan keabaran diriku dibawah sadar perasaan diriku
istilah mengalah untuk menang bukan lagi
suatu realitas yang mudah dilakukan
ke dalam ucapan yang menyakitkan
ucapakanlah hitam bila memang itu hitam
berkatalah putih bila memang seharusnya putih
itulah perasaan yang tak pernah mengenal dengan
basa basi dan atau istilah lainnya

tertulis tuk mengenang masa laluku yang penuh dengan kekecewaan
emosi dan kebencian diantara cintaku yang selalu mengalah


Medio, 17 nopember 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda dengan Bahasa yang santun...