Jumat, 29 April 2011

Pertemuan - Tentang mu

kutulis kembali cerita tentang sebuah pertemuan itu...

akhirnya kumenemukanmu
ketika ragaku telah rapuh oleh waktu dalam pencarianmu
saat waktu telah meletihkanku dengan keputus asaan
aku telah menemukanmu

walau kini aku tak bisa milikimu dari segala kelemahanku
walau jauh di lubuk hatiku, diriku masih menginginkanmu
meski kini engkau bukan milikku
meski senyummu bukan untukku lagi
aku akan terus menjadi doa untukmu

waktu berlalu dan membuatmu melupakan diriku
dan ini telah terjadi dan waktu takkan terulang kembali
engkau masih kekasih dalam hatiku
Pangeran bagi mimpiku..
nafas hidupku..

Tiap kali rindu menghinggapi benak fikirku,
seperti rengkuhan temaram malam yang menyusup kebilik-bilik terkunci.
Hanya namamu yang kuteriakkan kuat-kuat,
walau habis suara ini menjerit,
walau tenggorokan kian kering berkerak.

Aku tahu engkau hanyalah buah mimpiku,
karenanya aku titipkan rindu abadi untukmu.
Kurangkul erat bayangmu, karena dirimu bukanlah milikku.

Aku rela menggugurkan air mata demi melihat engkau tersenyum bahagia,
karena kutahu senyummu untuk diriku
walau nyatanya engkau bercanda dengan yang lain.
Walau aku tak bisa menjagamu,
namun hatiku akan tetap dan selalu terjaga untukmu,
rindu yang aku punya abadi untukmu,
kuukir indah dengan namamu dialtar hatiku.

Disini…
aku akan terus menanti sampai datang founa berganti
dan biarpun terbujur tulangku ini,
karena inilah keindahan rinduku untukmu
walau mungkin tak dapat engkau rasakan sendiri….

selama ku masih bernafas,
hingga mataku tertutup untuk selamanya
kan ku tunggu dirimu di tempat yang sama ketika kau menemukan aku
karena rasa cintaku tlah terukir abadi di hatiku untuk dirimu
dan bila engkau tak ingin menemuiku kembali,
akan kutunggu dirimu hingga ajal menjemputku
dan haruskah kau membiarkanku mati saat menantikanmu?

janganlah jadikan aku sebagai kenanganmu
janganlah ketulusanku kau abaikan
karena cintaku takkan pernah padam
kan kunantikan engkau hingga
di manapun engkau berada aku akan tetap menunggumu
menantikan senyummu dan menyambut ciumanmu
menantikan pelukmu hingga waktu akan membanamkan kita dalam lamunan

ada rindu seperti dahulu
walau semua telah berakhir
apakah aku masih ada arti bagimu
dan meski aku sadari jika engkau tercipta bukanlah untukku
aku takkan pernah sanggup untuk lupakan dirimu
banyak kata cinta yang belum ku ungkapkan padamu,

dan kini aku mengeluk-elukanmu di seluruh hidupku
serta mengangungkan dirimu sebagai dewa yeng terindah di dunia jagat semesta ini
rasa kantuk telah memeluk jiwaku

aku telah meninggalkan singgasana dunia untuk mengejarmu
dan aku telah meninggalkan takutku pada kematian demi menjagamu

maafkan jika diriku tak mampu membuatmu bahagia
Maafkan aku
Kegundahanku coba menghantuiku..
Kerisauanku..
Aku ingin kau kembali
Kembali pada diri ini
Karena aku???

Sebahagian waktuku hilang, ini benar benar menghilang…
ntah di mana,tapi aku mencoba untuk tenang..
tenang,dan tenang ,sampai suatu saat engkau datang..
bukan sebagai bintang ,yang menyentuh ku dengan begitu terang..
juga bukan bulan ,yang melihatku dengan sangat benderang…
engkau hanya menyapa,tapi itu terlihat tak biasa.
Dan Aku juga mencoba menyapa dirimu,

Aku bukan berjalan tanpa mata.
Aku melihatnya ,sungguh melihatnya.
dia bukan hanya sekedar cerita.
Dia nyata.dan dia ada..

benar,,,memang benar dia hanya menyapa.
Tapi aku merasa,dia ada walau pun tiada.
Andai engkau kembali ,aku ingin lahir seperti..
Seperti daun,yang berjatuhan di taman yang mencoba untuk menenang kan,
Andai engkau kembali ,aku ingin lahir seperti .
Seperti badut yang mencoba menghibur walau melelahkan.
Andai engkau kembali,aku ingin lahir seperti.
Seperti merpati yang selalu setia dan tak tergoyahkan.
Tapi seandainya engkau tak akan pernah kembali?
Mungkin aku akan lahir seperti ikan,yang mudah untuk melupakan.
Atau Mungkin juga aku akan lahir seperti penyair yang tetap mencintai walaupun di lupakan.

“Tersenyumlah” mungkin itu yang akan kau ucapkan.
Tapi tidak, aku tidak bisa. semua telah hilang sesaat kau menghilang.
Namamu adalah senyuman , sentuhan mu adalah kenangan.
Dan bagai mana bisa aku terbiasa..
Tapi…terimakasih atas waktu yang begitu singkat..
Kau merubah perjalanan ku yang semestinya berat.
Aku tau di dalam hati ini namamu akan menjadi cermin yang bersih,dan tambah bersih.
Terimakasih…
dan aku tersenyum ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda dengan Bahasa yang santun...